INDRAGIRI HULU - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 Inhu di Auditorium Yopi Arianto Lt. 4 Kantor Bupati Inhu, Senin siang.
Rapat dipimpin oleh Wakil Bupati Inhu, Drs. H. Junaidi Rachmat, M.Si. didampingi Forkopimda dan diikuti para Asisten, para Staf Ahli Bupati, Kepala OPD, para Kapolsek dan kasat, para Camat, Kepala Puskesmas se-Inhu beserta peserta rapat lainnya.
Wabup Junaidi Rachmat menyampaikan rakor digelar untuk antisipasi masuknya varian baru omicron ke Inhu. Seperti diketahui bahwa minggu-minggu ini di Kabupaten Inhu telah terjadi kasus baru.
Untuk itu, Wabup meminta seluruh stakeholder dan pihak terkait agar kembali memaksimalkan pengawasan terhadap protokol kesehatan yang selama ini sudah mulai longgar.
"Saya juga mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras mengejar pencapaian vaksinasi dan ini harus terus dilanjutkan, " tegas Wabup.
Menanggapi permasalahan yang ada, Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso, S.I.K, M.Si. memaparkan bahwa langkah-langkah pencegahan yang harus diambil adalah dengan memperketat protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.
"Rata-rata orang yang terpapar covid-19 itu sudah divaksinasi. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan menyelesaikan vaksinasi sampai ke dosis ketiga (booster) supaya kekebalan tubuh semakin terbentuk, " ujar Kapolres.
Strategi percepatan vaksinasi yang dilakukan adalah fokus ke sekolah-sekolah kemudian secara door to door mendatangi lansia melalui petunjuk para lurah/kepala desa karena tren percepatan vaksinasi lansia tidak menunjukkan kenaikan.
Selain itu, terdapat kesenjangan antara vaksinasi dosis pertama yang telah mencapai 88, 78 persen dengan dosis kedua yang baru 54, 96 persen sehingga ini mempengaruhi penilaian percepatan pelaksanaan vaksinasi di Inhu.
"Ini merupakan PR kita bersama yang harus kita selesaikan, " ujarnya lagi.
Baca juga:
Sebaran Vaksinasi Inhu 17 Januari 2022
|
Kapolres juga meminta kepala desa/lurah atau pihak kecamatan segera mendata masyarakat yang belum divaksinasi agar diketahui jumlah kebutuhan vaksin yang harus disediakan sehingga pendistribusian vaksin bisa sesuai kebutuhan.
"Mari sama-sama kita berjuang menyelamatkan masyarakat kita dari varian baru omicron yang penularannya sangat cepat ini, " ajaknya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Elis Julinarti, DCN, M.Kes mengatakan adanya kasus baru di Inhu dan Tracing yang masih rendah mengakibatkan status PPKM di Inhu menjadi naik.
"Kita tidak boleh mengejar 3M saja tetapi 3T juga harus dimaksimalkan, untuk kami meminta dukungan dari Kepala Desa/Lurah ataupun Camat agar membantu tenaga kesehatan dalam melaksanakan tracing di daerahnya, " ucap Elis.
Dijelaskan, dari 10 kasus aktif yang ada saat ini, berdasarkan indikasinya, Dinkes sudah mengirimkan 3 sampel ke pusat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terpapar varian baru omicron atau tidak.
"Terkait ketersedian vaksin, Kabid P2P Dinkes Inhu sudah menyurati provinsi atau Kementerian Kesehatan RI untuk meminta tambahan vaksin, " sebutnya.
Pada rakor tersebut juga disoroti lemahnya penegakan protokol kesehatan, karena masih dijumpai pesta sampai jam 10 malam dan tidak menggunakan masker serta rendahnya persentase vaksinasi di sekolah-sekolah yang berbasis keagamaan. (Arlendi)